No. 144/DPN PKP IND/X/2008
Kami seluruh jajaran PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) menyampaikan Pernyataan Kewaspadaan dan Kesiagaan kepada para tokoh dan para pemimpin Bangsa Indonesia.
1. Penurunan Sang Saka Merah Putih di NAD dan menggantikannya dengan bendera Partai Aceh pada tanggal 11 Oktober 2008 yang lalu adalah suatu pernyataan permusuhan dan pelecehan terhadap Rakyat, Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang selama ini telah memberikan kedamaian sepenuhnya terhadap masyarakat Aceh. Para pelaku dan semua yang terlibat dalam ketidakjujuran perdamaian ini harus ditindak setegas-tegasnya.
2. Penurunan Sang Saka Merah Putih dan menggantikannya dengan bendera lain apapun yang merupakan tindakan makar ini tidak boleh terjadi.
3. Kaukus-kaukus parlemen asing yang tidak menghormati Kedaulatan dan Integritas Teritorial Republik Indonesia dengan tegas kita tolak. Kaukus Parlemen Internasional yang dibentuk tanggal 15 Oktober 2008 yang mendukung pemisahan Papua Barat dari NKRI kita tolak dan kita kecam sekeras-kerasnya.
4. PKPI mendukung sepenuh-penuhnya tekad Pemerintah dan TNI untuk lebih ketat menjaga kedaulatan dan teritori Republik Indonesia dalam mempertahankan keutuhan NKRI dari berbagai rongrongan dan penyusupan, baik ekonomi, politik, sosial budaya maupun militer.
5. PKPI mendukung usaha pemerintah untuk secepat-cepatnya tanpa tertunda merealisasi peningkatan kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, khususnya bagi Rakyat di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah tertinggal.
6. PKPI dengan penuh kewaspadaan dan kesiagaan membentuk Barisan Pemuda dan Barisan Perempuan sebagai kader-kader inti untuk senantiasa memperkukuh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia serta keutuhan Tanah Air Indonesiayang terbentang dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Rote.
7. Khusus dalam menyambut dengan gegap genpita Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008 dan hari Pahlawan 10 Nopember 1908, PKPI menegaskan doktrin partainya, memegang teguh Sumpah Pemuda yang kita kumandangkan Sepuluh Windu yang lalu, serta menyatakan tetap setia kepada cita-cita UUD 1945 dan kepada Pancasila sebagai Dasar Negara.
Surabaya, 26 Oktober 2008
nnKetua Umum vvnnnnnnnnnnn nnnnnmmmnnnnn nvv vKetua OKKami seluruh jajaran PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) menyampaikan Pernyataan Kewaspadaan dan Kesiagaan kepada para tokoh dan para pemimpin Bangsa Indonesia.
1. Penurunan Sang Saka Merah Putih di NAD dan menggantikannya dengan bendera Partai Aceh pada tanggal 11 Oktober 2008 yang lalu adalah suatu pernyataan permusuhan dan pelecehan terhadap Rakyat, Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang selama ini telah memberikan kedamaian sepenuhnya terhadap masyarakat Aceh. Para pelaku dan semua yang terlibat dalam ketidakjujuran perdamaian ini harus ditindak setegas-tegasnya.
2. Penurunan Sang Saka Merah Putih dan menggantikannya dengan bendera lain apapun yang merupakan tindakan makar ini tidak boleh terjadi.
3. Kaukus-kaukus parlemen asing yang tidak menghormati Kedaulatan dan Integritas Teritorial Republik Indonesia dengan tegas kita tolak. Kaukus Parlemen Internasional yang dibentuk tanggal 15 Oktober 2008 yang mendukung pemisahan Papua Barat dari NKRI kita tolak dan kita kecam sekeras-kerasnya.
4. PKPI mendukung sepenuh-penuhnya tekad Pemerintah dan TNI untuk lebih ketat menjaga kedaulatan dan teritori Republik Indonesia dalam mempertahankan keutuhan NKRI dari berbagai rongrongan dan penyusupan, baik ekonomi, politik, sosial budaya maupun militer.
5. PKPI mendukung usaha pemerintah untuk secepat-cepatnya tanpa tertunda merealisasi peningkatan kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, khususnya bagi Rakyat di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah tertinggal.
6. PKPI dengan penuh kewaspadaan dan kesiagaan membentuk Barisan Pemuda dan Barisan Perempuan sebagai kader-kader inti untuk senantiasa memperkukuh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia serta keutuhan Tanah Air Indonesiayang terbentang dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Rote.
7. Khusus dalam menyambut dengan gegap genpita Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008 dan hari Pahlawan 10 Nopember 1908, PKPI menegaskan doktrin partainya, memegang teguh Sumpah Pemuda yang kita kumandangkan Sepuluh Windu yang lalu, serta menyatakan tetap setia kepada cita-cita UUD 1945 dan kepada Pancasila sebagai Dasar Negara.
Surabaya, 26 Oktober 2008
PROF. DR. MEUTIA HATTA S, SS, MA mmmmm Drs. H. HAIDAR RS